Sabtu, Maret 26, 2011

Hubungan Baik INDONESIA-ISRAEL

       Israel adalah sebuah negara di Timur Tengah yang dikelilingi Laut Tengah, Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir dan gurun pasir Sinai. Selain itu dikelilingi pula dua daerah Otoritas Nasional Palestina: Jalur Gaza dan Tepi Barat. Dengan populasi sebesar 7,5 juta jiwa, Israel merupakan satu-satunya negara Yahudi di dunia (Wikipedie).
      Status mereka sebagai negara Yahudi lah yang membuat pemerintah Indonesia berpikir ribuan kali untuk membuka hubungan bilateral maupun diplomatik dengan  israel. Serta tekanan dari otoritas-otoritas organisasi islam khususnya yang sangat menolak untuk diadakannnya hubungan dengan israel. Mereka beralasan serangan-serangan militer israel ke daerah palestina dan pendudukan wilayah tepi barat oleh israel serta pembangunan permukiman yahudi di tepi barat yang sangat tidak wajar karena termasuk ada kota yerusalem yang merupakan tempat suci agama islam. Di tambah rencana israel untuk meruntuhkan bangunan masjid al-aqsa dan mendirikan tempat ibadah bagi bangsa yahudi di atas tanah al-aqsa sangat menyakiti perasaan umat muslim seluruh dunia.
        Bila kita melihat 10-15 tahun ke belakang dimana Indonesia yang sudah mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan bangsa israel meskipun belum pernah sama sekali di buka hubungan diplomatic antara kedua negara. Pada tahun 1999 ketika itu Indonesia di pimpin oleh abdurahman wahid atau kita kenal dengan sapaan “Gus Dur”, presiden israel Ezer Weizmen melalui utusan khususnya mengirimkan surat kepada presiden abdurahman wahid yang nadanya menyambut pemilihan gus dur sebagai presiden RI yang ke empat. "Pemilihan Anda sebagai presiden dapat memberikan kontribusi kepada
proses perdamaian (di Timur Tengah)”.
“Kami memandang tinggi Anda dan bangsa Indonesia," Weizman mengatakan
dalam suratnya yang singkat itu kepada Gus Dur. Menurut sumber Mandiri Online, surat presiden Israel itu disampaikan langsung oleh dubes Israel di Singapura.
Gus Dur menyatakan pernyataan yang sangat penting setelah dia di nobatkan sebagai presiden, bahwa dia akan segera membuka hubungan diplomatic maupun bilateral dengan israel. Tetapi tentu saja banyak sekali ormas-ormas islam yang sangat tidak setuju akan hal itu. Menanggapi ketidaksetujuan ormas-ormas islam tersebut gusdur menjawab "Kalau kita berdagang dengan (negara-negara komunis) seperti RRC dan Korea Utara, mengapa tidak dengan Israel?" Dan  Gus Dur juga menambahkan bahwa konflik antara israel dan palestina bukanlah konflik agama.
         Dan pada tahun 1993 ketika PM Israel Yitzhak Rabin mengunjungi Indonesia untuk bertemu dengan presiden Soeharto(dalam kapasitasnya sebagai ketua GNB) juga telah menyinggung untuk di bukanya hubungan antara Indonesia dan Israael. Bahkan oleh Soeharto, Robin dianjurkan untuk memprakarsai hubungan bilateral perdagangan sebelum meningkat ke hubungan diplomatic. Tak lama kemudian, presiden Soeharto memesan beberapa sperma sapi dari israel yang akan di kembangkan di pertenakan miliknya di daerah Tapos dekat Bogor.
         Melihat kebelakang dimana Indonesia sudah memiliki hubungan bilateral yang sangat dekat dengan israel dan mereka tidak pernah secara material merugikan Indonesia. Malah menurut saya akan ada banyak manfaat yang akan di dapat oleh Indonesia jika kita melakukan hubungan bilateral dan diplomatic dengan Israel, bahkan bukan hanya sekedar isu bahwa kita akan bisa memberikan perdamaian di timur tengah seperti kata presiden Israel tadi.

Sumber ; Wikipedia dan Forum Detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar